Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Pemerintah Ukraina Mengatakan : Jumlah Pasukan Rusia Saat Ini Tidak Cukup untuk Invasi Penuh

Jakarta -  Rusia belum mengumpulkan pasukan yang cukup untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba pada Rabu, ketika Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengancam "langkah-langkah balasan yang tepat" jika Barat melanjutkan "barisan agresifnya." Kuleba menyampaikan kepada wartawan di Kyiv, pasukan Rusia bisa menyerang Ukraina sewaktu-waktu, sebagaimana ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014, tapi saat ini Rusia tidak akan mampu melakukan serangan penuh. "Jumlah pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki itu besar, itu sebuah ancaman - ancaman langsung kepada Ukraina," jelas Kuleba, dikutip dari laman CNN, Kamis (27/1). "Namun, seperti yang kita bahas jumlah ini tidak cukup untuk serangan skala penuh di sepanjang semua perbatasan Ukraina. Mereka juga kekurangan indikator militer penting dan sistem untuk melakukan serangan skala penuh yang besar,&quo

Pemerintah Taliban Janji Semua Anak Perempuan Akan Kembali Sekolah Pada Maret

Kabul -  Sekolah-sekolah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan akan dibuka kembali pada akhir Maret nanti, menurut keterangan pemimpin elderly Taliban kepada Associated Press (AP). Ini merupakan batas waktu pertama yang diberikan kelompok ini untuk pembukaan kembali sekolah untuk anak perempuan sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021. Kepada wartawan pada Sabtu, juru bicara pemerintah Taliban dan juga Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi, Zabihullah Mujahid mengatakan, departemen pendidikan akan membuka ruang-ruang kelas untuk semua anak perempuan dan perempuan pada Tahun Baru Afghanistan, yang akan dimulai pada 21 Maret mendatang. Walaupun Taliban belum resmi melarang pendidikan untuk anak perempuan, pejuang Taliban menutup sejumlah sekolah untuk anak perempuan dan melarang perempuan kuliah di kampus-kampus negeri di beberapa wilayah Afghanistan. Anak perempuan di sebagian besar wilayah Afghanistan belum diizinkan kembali ke sekolah khusus kelas 7 sejak Agustus lalu.