Pemerintah Ukraina Mengatakan : Jumlah Pasukan Rusia Saat Ini Tidak Cukup untuk Invasi Penuh

Jakarta - Rusia belum mengumpulkan pasukan yang cukup untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba pada Rabu, ketika Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengancam "langkah-langkah balasan yang tepat" jika Barat melanjutkan "barisan agresifnya."

Kuleba menyampaikan kepada wartawan di Kyiv, pasukan Rusia bisa menyerang Ukraina sewaktu-waktu, sebagaimana ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014, tapi saat ini Rusia tidak akan mampu melakukan serangan penuh.

"Jumlah pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki itu besar, itu sebuah ancaman - ancaman langsung kepada Ukraina," jelas Kuleba, dikutip dari laman CNN, Kamis (27/1).

"Namun, seperti yang kita bahas jumlah ini tidak cukup untuk serangan skala penuh di sepanjang semua perbatasan Ukraina.

Mereka juga kekurangan indikator militer penting dan sistem untuk melakukan serangan skala penuh yang besar," paparnya.

"Kita bisa mengatakan 100 kali sehari bahwa invasi sudah dekat, tapi ini tidak mengubah situasi di lapangan."

Ukraina telah memperingatkan bahwa Rusia berusaha mengacaukan negaranya menjelang invasi militer yang direncanakan.

Kekuatan-kekuatan Barat berulang kali memperingatkan Rusia jangan melakukan langkah agresif lebih jauh terhadap Ukraina.

Kremlin membantah pihaknya berencana menyerang dan berpendapat dukungan NATO untuk Ukraina - termasuk pasokan senjata yang meningkat dan pelatihan militer - merupakan ancaman yang berkembang di sisi barat Rusia.

Kuleba mengatakan kepada wartawan, invasi militer tidak hanya ancaman untuk Ukraina.

"Kita melihat sebuah skenario destabilisasi Ukraina dan skenario itu cukup dekat, tengah berlangsung - dengan menyebarkan kepanikan, menekan sistem keuangan Ukraina, dengan melakukan serangan siber terhadap Ukraina," papar Kuleba.

"Saya yakin Presiden (Vladimir) Putin akan senang melihat rencana ini berhasil jadi dia bahkan tidak perlu menggunakan kekuatan militer untuk menempatkan Ukraina dalam posisi yang sangat rentan," lanjutnya.

"Prioritas nomor satu saat ini adalah membuat semuanya terkendali, bersikap realistis dalam menilai ancaman langsung tanpa mengesampingkan potensi ancaman invasi militer."

Seorang sumber yang dekat dengan pemimpin Ukraina mengungkapkan kepada CNN pada Selasa, informasi intelijen terbaru menyatakan pasukan Rusia belum siap melakukan invasi dalam waktu dekat ke Ukraina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vaksin AstraZeneca Siap Pakai Sudah Tiba di Indonesia Sebanyak 1,3jt Dosis Vaksin

Ceo Apple Mengatakan Bagi Pengguna Apple Untuk Membeli Hp Berbasis Android Jika Ingin Fitur Ini